Rokok Penyebab Kanker dan Kematian..?

ROKOK PENYEBAB KANKER..?

Tentang kanker. Menurut Judith Campisi: Setiap sel normal membelah, berisiko menjadi dan berkembangnya sel kanker.

Di alam terdapat karsinogen sekunder, vide tabel berbagai karsinogen dalam makanan. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer perlu kofaktor, kokarsinogen, karsinogen promotor, DNA/RNA, dll. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer dan sel kanker diperlukan laps time 20~30 tahun

Tentang Nikotin: Half-life time (waktu paruh) dalam tubuh hanya 30 menit. Nikotin dalam Media Model: bukan tergolong physical dependence tetapi psychological dependence, tidak ada bukti euphoria, tidak ada ‘drug abuse’, tidak ada “fly”, “climb a mounting” seperti ketika orang mengkonsumsi opium. Perokok masih “under control” secara individual. Secara masyarakat, tak ada subculture of violence/crime/hubungan dengan prostitusi seperti dampak oleh hard drugs.

Sebab kematian. 10 sebab kematian (WHO): Koroner, Stroke dan Serebrovaskuler, Trachea/Paru/Bronchus, Infeksi pernafasan, Kanker kolon, Alzheimer & Dementias, Diabetus Melitus, Kanker payudara, Kanker usus/perut dan PPOK Dari sepuluh sebab kematian tersebut ternyata 53,3% di negara berpenghasilan tinggi, 44,4% berpenghasilan menengah dan 29,9% dinegara berpenghasilan rendah.

Konsumsi rokok tertinggi adalah Yunani, 4313 btg/orang/tahun(bot), Hongaria 3265 bot, Kuwait 3062, Jepang 3023 bot, Spanyol 2779 bot. Jepang, angka kematian kanker paru terendah dibandingkan Amerika Serikat. Disebabkan konsumsi enersi lemak di Jepang hanya 8% dari kebutuhan enersinya. Sedangkan Amerika Serikat konsumsi lemaknya 40% dari kebutuhan enersinya.


MATI KARENA ROKOK..?

Sejak dekade 80 telah terberitakan setiap 11 detik satu orang meninggal karena rokok, sekarang diberitakan setiap 3 detik satu orang meninggal karena rokok. Apakah pernah dinyatakan dalam certificate of death bahwa kematian mereka
memang karena rokok? Bagaimana membuktikan kematian tersebut.

Data statistik : Yang disajikan atas dasar data epidemiologi .
Fakta : Hubungan penyakit dan angka kematian tidak sebagai
cermin data riset hidup sebenarnya. Tidak ada hubungan kuantitatif dan kualitatif yang nyata. Orang Jepang perokok berat, 3023 batang/orang/tahun, tetapi angka kematian kanker paru terendah didunia. Menurut Harvard Medical School, orang Jepang dalam diet harian konsumsi sumber enersi dari lemak hanya 8% dibandingkan konsumsi orang Amerika 40% berasal lemak (simak S.A.D./USA).